Sunat Tahun Baru

Selamat tahun baru, bagi yang merayakan.  Marilah saya posting yang bermanfaat di tahun baru ini.  Tentang topik yang berkenaan dengan kelangsungan hidup umat manusia di atas bumi ini, yaitu : sunat.

Kalau urusan sunat menyunat pasti konotasi, implikasi, dan konjugasinya ke lelaki, padahal perempuan juga disunat juga, paling ngga di kampung saya sepertinya masih begitu adanya.

Cuma membandingkan saja sunat jaman sekarang dengan jaman saya dulu, sekarang sudah canggihh, yang paling sederhana pun sudah menggunakan jarum suntik dan peralatan medis yang steril.

Belum lagi sekarang ada bermacam metode semacam metode laser, metode cincin, yang mempermudah proses dan mempercepat penghentian darah yang keluar dari proses sirkumsisi.

Kalau dulu, dan sekarang juga masih ada sih, ahli sunat yang terkenal di kampung saya disebut habib.  Peralatannya sederhana, sepasang kayu yang dibentuk jadi semacam sumpit apa pinset ya ? pokoknya semacam itu lah.  Trus ga pake jahitan.  Dan alat pengeksekusinya pun bukan gunting, melainkan pisau yang amat tajam.

Nah kalo dipikir-pikir, malah lebih canggih metode gitu ya, ga perlu gunting, jarum suntik dan bius.  Hasilnya juga nganu, ya sama lah, intinya kan membuang lapisan preputeum, demi kebersihan begitulah.

Di seputaran Jogja juga ada katanya tradisional, bong supit namanya, yang konon hasilnya malah jauh lebih canggih dari metode konvensional.

Dan ah iya, sudah tahun baru aja, semacam sunat itu, tahun baru ini semoga lapisan yang tak penting bisa dibuang, menyisakan hal-hal terpenting hingga bisa mencapai tujuan yang diinginkan.

*sungguh perumpamaan yang aneh

—-

catatan :

*maaf tak ada skrinsut ataupun gambar dari proses maupun hasil dari sunat di postingan ini

Leave a comment